“Maaf banget Ti, rada pegel bahu ku. gpp kan? Kaki Kamu di naikin di pundak ku saja” perintah ku kemudian.
“gpp koq.. Malah enak bisa nindih pundak Kamu.. hahaha.”
Sambil
menikmati program televisi favorite nya dan mengobrol aku memjijat
kakinya yang indah mulai dari bawah hingga keatas, kiri dan kanan
bergantian. Entah sadar atau tidak, sesekali Tia merapatkan
selangkangannya di belakang kepalaku. Tetapi karena aku nggak enak, aku
nggak mau berbuat banyak. Takut Tia nggak suka dengan ulahku. Terakhir,
setelah aku memijat dari atas dengkul hingga mata kaki, aku pijat
telapak kakinya. Setelah selesai, aku kembali memijat keatas kedua
kakinya, sambil membalikkan badanku, agar aku bisa memijat kedua kakinya
dengan kedua tanganku. Begitu aku membalikan badan, aku melihat Tia
sudah merebahkan badannya di tempat tidur.“gpp koq.. Malah enak bisa nindih pundak Kamu.. hahaha.”
“Ti, udah enak kakinya? Mau diterusin atau nggak?” tanyaku.
“Terusin dong ah!!!!” Tia memerintah.
Akupun
meneruskan pijatanku hingga pangkal pahanya. Tetapi aku nggak berani
terlalu lama berada disitu. Aku menaikkan tanganku hingga keperutnya,
kemudian turun lagi ke kaki. Karena Tia diam saja, aku mulai
memberanikan diri untuk memasuki celah kakinya yang terbungkus celana
pendek. Itu pun tidak lama, takut Tia marah karena ulahku. Tidak terasa
ulahku itu membuat aku panas juga.“Terusin dong ah!!!!” Tia memerintah.
“Ti, mau dipijat mana lagi?” tanya aku sambil memasuki celah celananya.
“Terserah.. Deh, yang mana?”
“Kalo yang tengah?” tanya aku dengan ceroboh, yang membuat aku menahan nafas menanti jawabanya..
“Terserah..”
Hawa
yang panas diluar bertambah panas mendengar jawaban Tia demikian. Kedua
tangankupun bertambah nakal memasuki celah celana pendeknya lebih
dalam. Yang satu kearah bawah memijat bongkahan pantatnya, yang satu
memijat pangkal pahanya didepan Memek nya. Sesekali aku melakukan elusan
di Memek nya yang masih tertutup celana dalam dengan menggunakan
kelingking ku.“Terserah.. Deh, yang mana?”
“Kalo yang tengah?” tanya aku dengan ceroboh, yang membuat aku menahan nafas menanti jawabanya..
“Terserah..”
Kaki Tia bergerak-gerak perlahan karena ulahku itu. Sekali-kali ia mengangkat kepalanya melihat perlakuanku, kemudian meletakkan kepalanya lagi di tempat tidur. Tanggapannya itu membuat aku semakin berani. Setelah bergantian tangan kiri dan kananku memijat dan meremas, sambil menyentuhkan hidungku pada celana di posisi Memek nya berada dan menggigit-gigit kecil dengan bibir, aku memberanikan diri menurunkan celana pendeknya perlahan-lahan. Sambil telentang, Tia merespon dengan mengangkat pantatnya agar aku bisa mudah menurunkan celananya.
Akupun menurunkan celananya melewati kakinya yang terjuntai di lantai hingga lepas. Langsung aku mencium dan menjitai kakinya dari bawah hingga atas. Sambil kedua tanganku meremas pantatnya, aku menggigit dengan bibirku, Memek nya yang masih terbungkus celana dalam hitam. Itu pun tidak bertahan lama. Akupun menarik lepas celana dalamnya. Disini aku melihat pemandangan yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Tia dengan Memek nya yang bebulu hitam, menambah voltase yang besar pada Kontol ku. Aku langsung horny berat..
Tanpa bersabar lagi aku serbu Memek nya dengan lidahku, sampai masuk jauh di dalam. Tia merespon dengan mengangkat pantatnya, dan memalingkan kepalanya ke kiri dan ke kanan sambil terpejam dan mendesah. Tanganku yang tadinya meremas-remas pantatnya, sambil mengelus-elus kulitnya bergerak keatas memasuki bagian atas dari dalam kaosnya. Akhirnya aku menemukan daging kenyal yang masih dibungkus bra, dibalik kaosnya. Sambil menjilati Memek nya, aku meremas kedua buah dadanya, yang hanya berukuran 36 itu setelah aku keluarkan dari sarangnya.
Lama aku menikmatinya sambil meremas dan mengelus-elus, karena aku ingin sekali memanfaatkan momen ini untuk selama mungkin, sampai aku puas. Karena hal seperti ini sudah lama aku inginkan. Jilatanku makin menggila, setelah Tia mendesah dan mengerang panjang. Sampai saat ia menjepit kepalaku dengan kakinya, sambil menjambak rambutku kearahnya. Tiapun mendapat orgasmenya pertama. Memek nya bertambah basah, dengan adanya lelehan cairan yang keluar.
Setelah jepitannya melemah, aku menyudahi jilatanku pada Memek nya dengan menciumi kedua pangkal pahanya dan perutnya. Setelah membersihkan mulutku dengan lap tisu yang ada di samping tempat tidur, aku menciumi bibirnya. Memberi kecupan-kecupan mesra di bibir atas dan bawah..
“Kok, tadi nggak dilanjutin aja?” tanya Tia kepadaku.
“Dilanjutin gimana maksudnya, Ti?”
“Dimasukin aja, pasti kamu pengen kan?”
“Iya siih.. Sebenernya aku juga udah horny banget” kataku kemudian.
“Kenapa nggak? Nggak mau yah, sama aku? Kenapa? Aku ada yang kurang ya?” tanya Tia.
“Nggak, bukan itu.. Aku emang pengen banget ML sama kamu.. Dari dulu malah! Tapi aku takut bablas, kalo kamu hamil gimana?”
“Aku pake pengaman kok, pake spiral..” kata Tia.
“Hah.. Kamu pake KB? Tapi nggak ahh.. Malu, Ti. Aku sering terlalu cepet keluar”
“Malu? Kenapa mesti maluu.. Emang habis itu udahan? Pasti nggak kan?”
Aku heran dengan kata-kata Tia tersebut..
“Kok, kamu tahu, Ti? Emang kamu udah pernah ML sama siapa selain pacar Kamu? ”
“Enak aja Kamu.. Ini kali aja Aku bugil sama orang selain pacar Aku.. Ehh, kamu nggak cerita-cerita ke orang lain, kan?”
“Kejadian ini? Nggak lah!! Emang aku siapa.. Eh, untuk yang pernah melahirkan anak, Memek kamu kok masih bagus, sih?” kata aku kemudian. Tia terdiam.
“Kamu tahu dari siapa aku punya anak..?”
Walau aku kaget karena kelepasan ngomong dan takut Tia marah, dengan jujur akupun menjawab dengan hati-hati.
“Sebenernya aku udah memperhatikan kamu sejak kamu masuk pertama kali dengan Devi. Teman-temen waktu itu selalu mencemooh aku, karena menurut mereka Devilah yang paling ‘wah’ daripada kamu, Ti. Tapi aku berpendapat beda, kamu yang lebih menarik perhatianku. Tapi setelah aku tahu kamu punya pacar yang sudah dipastikan akan menikahi kamu, ditambah aku tahu kalo kamu sudah punya anak darinya, aku sedikit kecewa. But, it’s okay.. Aku seneng juga kok bisa berteman saja..”
Tidak disadari
pembicaraan kami membahasakan diri menggunakan bahasa yang lebih dekat,
tanpa menggunakan Aku dan Kamu, tapi dengan aku dan kamu. Itupun aku
mulai sadar setelah kami berbicara lama.. Kami terdiam untuk beberapa
saat. Kemudian Tia bangun dan mendekati aku yang duduk di pinggir tempat
tidur sampingnya. Sambil mengecup bibirku, ia meraba dan meremas Kontol
ku dari balik celana.“Dimasukin aja, pasti kamu pengen kan?”
“Iya siih.. Sebenernya aku juga udah horny banget” kataku kemudian.
“Kenapa nggak? Nggak mau yah, sama aku? Kenapa? Aku ada yang kurang ya?” tanya Tia.
“Nggak, bukan itu.. Aku emang pengen banget ML sama kamu.. Dari dulu malah! Tapi aku takut bablas, kalo kamu hamil gimana?”
“Aku pake pengaman kok, pake spiral..” kata Tia.
“Hah.. Kamu pake KB? Tapi nggak ahh.. Malu, Ti. Aku sering terlalu cepet keluar”
“Malu? Kenapa mesti maluu.. Emang habis itu udahan? Pasti nggak kan?”
Aku heran dengan kata-kata Tia tersebut..
“Kok, kamu tahu, Ti? Emang kamu udah pernah ML sama siapa selain pacar Kamu? ”
“Enak aja Kamu.. Ini kali aja Aku bugil sama orang selain pacar Aku.. Ehh, kamu nggak cerita-cerita ke orang lain, kan?”
“Kejadian ini? Nggak lah!! Emang aku siapa.. Eh, untuk yang pernah melahirkan anak, Memek kamu kok masih bagus, sih?” kata aku kemudian. Tia terdiam.
“Kamu tahu dari siapa aku punya anak..?”
Walau aku kaget karena kelepasan ngomong dan takut Tia marah, dengan jujur akupun menjawab dengan hati-hati.
“Sebenernya aku udah memperhatikan kamu sejak kamu masuk pertama kali dengan Devi. Teman-temen waktu itu selalu mencemooh aku, karena menurut mereka Devilah yang paling ‘wah’ daripada kamu, Ti. Tapi aku berpendapat beda, kamu yang lebih menarik perhatianku. Tapi setelah aku tahu kamu punya pacar yang sudah dipastikan akan menikahi kamu, ditambah aku tahu kalo kamu sudah punya anak darinya, aku sedikit kecewa. But, it’s okay.. Aku seneng juga kok bisa berteman saja..”
“Aku sepong yah kontol kamu??….. kamu suka, kan?” tanya Tia.
Aku
tidak menjawab, hanya merespon kecupannya. Sambil duduk dilantai
dihadapanku, Tia membuka celanaku satu persatu. Setelah bugil Kontol ku
yang sudah setengah berdiri karena remasannya tadi, diciuminya. Setelah
sekali-sekali dikocok, Tiapun mulai mengulum lembut Kontol ku. Wahh,
rasanya geli dan nikmat sekali. Sedikit demi sedikit libidoku naik ke
puncak. Sambil dikulum, tanganku mengelus leher dan buah dadanya dari
atas.Walau masih menggunakan kaos, aku tidak mengalami kesulitan untuk melakukan remasan dan sentuhan pada kulitnya. Tidak berapa lama kemudian darahku bergejolak rasa nikmat sudah menjalah hingga keujung Kontol ku. Akupun orgasme dengan memuntahkan sperma banyak sekali pada Tia. Karena aku sempat memberitahu, cairan pejuh ku menyembur ganas pada kaos, dan sedikit kena pada wajah tia yang manis. Mantap sekali rasanya..
“Terima kasih, yah..” kataku sambil mengecup manis pada kening dan bibirnya.
Sambil
bersendau gurau, aku membersihkan cairan pejuh ku yang melekat pada
kaosnya dan wajahnya dengan tisyu. Setelah itu aku ke kamar mandi untuk
membersihkan Kontol ku. Setelah menggunakan kembali celana dalamku dan
keluar kamar mandi, aku melihat Tia tidur tengkurap di tempat tidur
dengan menggunakan kaosnya, ia sudah menggunakan kembali celana dalamnya
yang hitam. Sambil menghampirinya, aku bertanya.
“Ti, kok panas gitu gayanya? Kalo mau tidur, aku pulang aja yah?”
“Nggak, kok.. Aku cuma nunggu kamu keluar kamar mandi. Mau pijetin Aku lagi, nggak?”
Tanpa
disuruh dua kali aku sudah naik ke atas tempat tidur. Dengan posisi
menduduki bawah pantatnya, aku mulai memijatnya. Dimulai dari kedua
pergelangan tanganya di samping kepalanya, turun ke bahu. Sampai
punggungnya, aku menyempatkan untuk meremas kedua buah dadanya yang
terhimpit kasur. Walaupun terbungkus kaos, aku tidak mau meremasnya
dengan kencang. Perlahan, tapi aku dapat merasakan daging dibalik kaos
dan bra-nya. Setelah itu turun ke bawah lagi, memijit perutnya dan
meremas pantatnya. Terus turun kebawah untuk memberi pijatan pada
kakinya yang diakhiri pada telapak kakinya.“Nggak, kok.. Aku cuma nunggu kamu keluar kamar mandi. Mau pijetin Aku lagi, nggak?”
Dari kaki, tanganku merambat naik untuk memberi pijatan-pijatan halus pada kedua kaki, paha dan pantatnya. Setelah pijatan berkali-kali pada pantatnya, dan memberi elusan lembut pada Memek nya dari balik kancut, tanpa persetujuan Tia, aku menurunkan celana dalamnya sambil memberi kecupan pada paha dan kaki bagian belakang hingga celana dalamnya terlepas.
Nafsuku naik, ketika aku melihat Memek nya mengintip dibawah belahan pantatnya. Tanpa membuang waktu, dengan tidur tengkurap pula aku segera menjilatinya dari belakang. Diikuti dengan merenggangkan kakinya kesamping kiri-kanan, suara desahan Tia muncul ketika lidahku menyentuh permukaan Memek nya. Sambil menjilati, tanganku bergerilya keatas, meremas pantatnya dan mengelus punggung bawahnya.
“Uhh… Ahhss.. Ahh.. Ssh..” desahan Tia makin cepat, saat bongkahan pantatnya makin dinaikan.
Gairah
ku naik sempurna, Aku segera bangun dan membuka celana sempak ku.
Dengan batang kontol yang mengacung keras, terlihat perkasa menggagahi
memek Tia teman kantor ku yang manis, aku arahkan dengan segera ke Memek
nya. Setelah menggesekan di Memek dan bo’ol nya, aku masukkan Kontol ku
ke Memek nya perlahan-lahan sekali penuh perasaan.. SleeBbbbsss….
Ahhh….. Nikmat sekali liang memek teman sekantor ku ini, hingga berdiri
bulu kuduk ku. Akupun ngentotin memek Tia dengan posisi terlungkup
sepenuh hati.
Wanita Dewasa yg sedang mencari solusi soal intimnya secara aman dan nyaman sms ke 081807577763 dgn tom / rahasia dijamin
BalasHapusThank for your sharing this post.
BalasHapusBeauty
Beauty
~ OBAT KUAT
~ obat kuat
~ obat kuat
Obat Kuat
~ obat kuat
~ obat kuat viagra
~ obat kuat
~ obat kuat viagra
~ obat kuat cialis
TRAVEL
~ pembesar penis jakarta
~ vimax asli
~ alat sex pria
obat kuat adalah obat penambah vitalitas bisa untuk pria dan wanita
untuk berhubungan intim khusus bagi mereka yg sudah menikah.
http://pembesarpenisjakarta.com
http://obatkuatalong.drupalgardens.com/
http://obatkuatalong.edublogs.org/
http://viagra-id.com
http://fatmafarma.com
http://obatkubagus.com
http://rajavimax.com
http://juraganobatimport.com